06 September 2009

Filled Under:

Manusia dan Rayap : Siapa Arsitek Terhebat

Manusia mungkin akan marah bila dikatakan seperti binatang, memang tanggapan itu benar karena manusia itu adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dan memiliki banyak sifat unggul. Dan yang sangat membuatnya lebih unggul adalah kemampuan intelektualnya yang dapat berpikir, belajar, memahami sesuatu dan dapat membuat dan mengembangkan budaya yang tinggi. Padahal sebenarnya binatang memiliki teknologi, sikap dan kedisipilinan yang lebih baik dari manusia. Seperti teknologi sarang dan media penyimpanan madu pada lebah, semut dan bebek yang berbaris bagai tentara, ayam yang selalu dan bangun lebih pagi. Yang akan saya bicarakan kali ini adalah teknologi arsitektur mana yang paling hebat. Dan semua ini dalam persepsi saya terserah bagaimana tanggapan anda. Di sini hanya akan ada sedikit contoh (karena inilah yang menurut saya terbaik). Yang akan diperbandingkan adalah antara arsitektur bangunan sarang rayap dan yang dibuat oleh manusia.



KARYA ARSITEKTUR RAYAP YANG MENGAGUMKAN

Setiap orang pasti terkagum-kagum melihat sarang rayap yang dibangun di atas tanah. Sarang rayap merupakan keajaiban arsitektural yang menjulang setinggi 5-6 meter (mungkin patut untuk masuk daftar 7 keajaiban dunia yang baru selain Pulau Komodo). Di dalam sarang ini terdapat sistem-sistem canggih untuk memenuhi seluruh kebutuhan rayap yang tidak boleh terkena sinar matahari karena struktur tubuhnya. Di dalamnya ada sistem ventilasi, saluran-saluran, ruang larva, koridor-koridor, ladang pembuatan jamur khusus, pintu ke-luar darurat, ruang untuk musim panas dan musim dingin. Singkatnya, semua ada. Yang lebih menakjubkan lagi, rayap yang membangun sarang ajaib ini ternyata buta.

Meskipun buta, rayap berhasil mengerjakan proyek arsitektural yang berukuran lebih dari 300 kali ukuran tubuhnya. Ada karakteristik lain yang menakjubkan: jika sebuah sarang rayap kita bagi menjadi dua pada tahap awal konstruksinya, dan kemudian menyatukannya kembali setelah beberapa saat, akan kita lihat bahwa semua lorong, saluran dan jalannya menyambung kembali. Rayap meneruskan pekerjaan seolah-seolah tidak pernah terjadi pemisahan. Bila sarang mereka rusak karena alam ataupun karena ulah manusia, mereka akan bisa memperbaikinya dengan cepat.

Untuk masalah keamanan rayap akan menempatkan sekelompok rayap tentara (penjaga),yang memiliki bentuk kepala besar yang dilengkapi dengan capit besar. Mereka akan memeriksa apapun yang masuk dan menyerang bila itu merupakan penyusup yang berbahaya. Ratu rayap berada pada suatu kamar khusus jauh dibawah tanah (biasanya sekitar kurang lebih 1 meter kebawah), sehingga cukup aman dari sinar matahari dan predator di atas tanah. Bahkan semutpun tidak bisa masuk kedalam sarang rayap. Dan saya yakin relatif lebih aman dari pada keamanan hotel JW Marriot dan Ritz Carlton milik manusia.

Sama seperti lebah, laba-laba dan hewan lainnya. Kemampuan mereka itu bukan kebetulan dan bukan evolusi, seperti yang dikatakan Evoluionis seperti Darwin. Mereka tidak belajar, tidak mengingat, tidak sekolah dan bahkan mereka tidak punya otak untuk melakukannya. Kemampuan mereka adalah anugerah yang diberikan Tuhan mereka Allah SWT. Sangat jelas hal ini juga merupakan salah satu tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan Allah SWT .


TEKNOLOGI MANUSIA YANG (SELALU) DIKALAHKAN ALAM

Tingkat kemajuan ilmu dan teknologi masa kini membuat manusia merasa bahwa mereka dapat menguasai alam. Meski demikian, mereka yang mempercayai pikiran semacam ini mungkin akan segera merasa kecewa. Teknologi adalah alat yang disediakan Allah untuk melayani manusia dan sepenuhnya berada dalam kekuasaan-Nya. Berbagai kejadian menunjukkan bahwa teknologi tercanggih sekalipun tak mampu mengendalikan alam. Baiklah kita akan mengambil contoh golongan manusia yang mungkin dianggap paling pintar dan penuh dengan teknologi. Yang kita jadikan contoh adalah Jepang walaupun sebenarnya bangsa manapun akan sama saja.Sebagai contoh, meski telah ada "teknologi antigempa" yang dikembangkan para ilmuwan Jepang, Kobe tetap menjadi korban dari kerusakan luas yang disebabkan oleh 20 detik guncangan hebat selama gempa tahun 1995. Struktur antigempa terkuat yang dibangun untuk menahan guncangan hebat ternyata runtuh begitu saja pada gempa berkekuatan 6,9 skala Richter. Selama tiga dasawarsa sebelumnya, pemerintah Jepang telah menanamkan 40 trilyun dolar dalam riset akademis untuk mengembangkan sistem peringatan atas gempa. Namun, segala upaya ini sama sekali tidak membawa hasil yang konklusif. Semakin mendekati pergantian milenium, para ilmuwan masih belum mampu merakit sistem peringatan yang mampu mengurangi dampak destruktif peristiwa seismik yang berbahaya. Kobe merupakan sebuah contoh terkini, di antara banyak lainnya, yang menunjukkan betapa rentan sebuah kota industri modern terhadap pola tak terduga dari serangan gempa.

Kobe, kota industri terpadat kedua di Jepang dan pelabuhan terbesar setelah Tokyo. Pada jam 5:46 pagi pada 17 Januari 1995, serangkaian guncangan hebat selama dua puluh detik menyebabkan kerusakan yang mengerikan. Hanya dua puluh detik, dan hancurlah segala sesuatu yang dimiliki manusia dengan kerja keras sepanjang hidupnya.

Publik diyakinkan bahwa teknologi modern yang dikembangkan untuk memprediksi gempa besar akan menyelamatkan mereka dari kehancuran total. Namun, setelah bencana yang mereduksi Kobe menjadi tumpukan puing, jelaslah bahwa belum ada teknologi untuk memperingatkan masyarakat umum terhadap bahaya ini. Juga jelaslah bahwa apa yang disebut "struktur antigempa" tidak memiliki ketahanan apa-apa terhadap gempa yang episentrumnya berada 15 mil di barat daya pusat kota Kobe. Wilayah yang terkena dampak gempa bumi termasuk kota-kota padat, Kobe dan Osaka. Karena itulah terjadi kehancuran yang mengerikan, membunuh 5.200 orang dan melukai 300.000 lainnya. Total kerugian diperkirakan 200 miliar dolar.

Pada bulan Februari 1988, badai topan menyerang Florida, mengakibatkan kehancuran besar. Topan menghancurkan gedung-gedung dan melemparkan mobil-mobil ke bangunan. (di samping dan di bawah) Mobil dan perabotan rumah tangga bertebaran karena topan.

Tentu saja ada pelajaran yang dapat diambil dari bencana seperti ini. Penghuni kota , yang terbiasa hidup senang, tiba-tiba dihadapkan kepada banyak kesulitan setelah bencana tersebut. Dalam keadaan terguncang, mereka tak dapat memperkirakan apa yang akan dilakukan dengan kehidupan mereka, jangankan membuat rencana untuk masa yang akan datang.

6 comments:

  1. subhanallah....

    selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan bathin.

    ReplyDelete
  2. met knal aja...
    info bagi yg pengen belajar program dan jaringan bisa berkunjung ke VB6MANIA

    ReplyDelete
  3. aduh maaf belom bisa online, habis modal nih

    ReplyDelete
  4. arya, hihi...
    iya selamat berjuang deh...
    mang modal apa? jualan? hehe...

    ReplyDelete
  5. subhanallah...rayap yang g memiliki mata saja bisa membangun seperti itu....ko' manusia yg kemampuannya g sebanding dg rayap saja bisa sombong ya....na'udzubillah...

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan bijak, tapi jangan spam !