06 May 2009

Filled Under:

Praktek Dukun Cilik Ponari dalam Perspektif Arya

Di kampus lagi-lagi masih aja diskusikan masalah ponari dan keajaibannya yang sangat mencengangkan dan juga sangat meresahkan terutama bagi saya. Bagi saya praktek pengobatan “dukun kecil” ponari bila dipandang dalam perspektif Islam adalah sebuah hal yang salah. Karena bila diamati sepertinya orang “pasien” yang datang itu “berharap kesembuhan dari batu ajaib Ponari”tersebut yang tentunya hal ini sangat dilarang dalam Islam dan bertentangan dengan aqidah Islam. Karena mempercayai dan meminta pertolongan kepada selain Allah. Dan tentunya merupakan tindakan yang menyekutukan Allah dan merupakan dosa yang sangat besar dan merupakan dosa yang tidak akan diampuni Allah. Bukankah seharusnya Allah lah satu-satunya tempat menyembah dan meminta pertolongan ?

Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah
kami meminta pertolongan. (QS Al - Fatihah :5)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS An Nisaa :48)

Bila dipikirkan, sebenarnya datang kepada “praktek Ponari” saja sudah merupakan hal yang sangat-sangat bodoh dan anda akan terlihat sangat bodoh dan tidak berpikir. Ponari bukanlah tabib, bukan dokter dan tidak pernah belajar sedikitpun tentang ilmu kedokteran, jadi apa yang Ponari tahu tentang penyakit. Jelas dia tidak tahu, yang dia tahu adalah celup batu kedalam air. Lain halnya dengan seorang dokter yang mempelajari ilmu kedokteran, penyakit, farmasi dan virus, ia tentu akan lebih tahu penyakit yang kita derita. Kalau masalah sembuh atau tidak itu adalah takdir Allah dan tugas kita pada kondisi ini adalah ber- ikhtiar dan bertawakal kepada Allah. Jika dipandang dari sisi pasien, hal ini dikarenakan masalah psikologis karena orang sudah mulai jenuh akan pengobatan konvensional yang mahal dan juga karena lemahnya iman yang dimiliki setiap kita. Sehingga orang mulai beralih kepada praktek-praktek perdukunan yang bagi mereka alternatif tapi sesungguhnya sangat menyesatkan.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak, tapi jangan spam !