05 November 2012

Filled Under:

Skripsi, oh skripsi

Bismillahirahmanirahim. Belakangan ini, mungkin saya dicap menjadi orang yang sok sibuk dengan alasan "fokus skripsi". Menghilang dari beberapa kegiatan rutin secara tiba-tiba dari beberapa kegiatan yang diikuti. Latihan silat saja saya sudah jauh tertinggal, bagaimana tidak, sudah hampir 3 bulan latihannya libur.

Sebenarnya apa sih skripsi itu? alien? hewan langka? atau nama model fashion terbarunya Syahrini yang nyentrik bin sesuatuh?.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis.

Nah itu dia, untuk sebagian mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk. Banyak juga yang berujar “lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi” hahahaha. Beberapa senior di kampus bahkan ada yang sampai sekarang belum selesai juga skripsinya, ada yang ngerjain skripsi dari masih pacaran sampai anaknya umur setahun belum juga selesai. Terakhir juga sempet ngobrol bareng temen yang terpaksa menunda penyelesaian skripsinya lantaran ikut kegiatan pengabdian masyarakat ke daerah timur Indonesia (semoga skripsinya kini sedang progres atau mungkin selesai. aamiin.). Yah begitulah, motivasi untuk menyelesaikan skripsi itu naik turun mirip fluktuasi harga rupiah, yang kadang grafiknya malah banyakan turun daripada naiknya.

Sebenarnya jika mau diteliti, ada banyak faktor yang menyebabkan naik-turunnya motivasi seorang mahasiswa untuk mengerjakan skripsi/TA/thesis-nya. Mulai dari ke-sok-sibukkan, kebanyakan gaul, judulnya terlalu ribet dan mungkin juga memang karena mahasiswanya tuh b*d*h banget. Nah, kalo di kampus saya termasuk kategori yang katanya "sok banget judulnya", bahkan ada dosen yang sempet bilang "wah, bapak yakin skripsimu itu gak akan pernah selesai sampai kapanpun". Wow, semoga Allah senantiasa memberinya kebaikan dan motivasi. Mengomentari dosen tadi, saya pikir seharusnya dosen itu membimbing dan momotivasi, bukan sebaliknya.

Lantas, sudah sampai mana skripsi saya?

Alhamdulillah, skripsiku yang sederhana telah selesai dan siap untuk dimeja-hijaukan (disidangkan begitu hahaha). Judulnya "Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Perolehan Laba Bersih Bank Syariah X", sebenarnya ini adalah skripsi edisi yang lebih gampang daripada sebelumnya yang berjudul "Pengaruh DPK, NPF dan LDR Terhadap profitabilitas Bank Syariah X". Skripsi ini digodok dalam waktu hampir 3 bulan di penghujung ramadhan dengan santai. Skripsi selesai, masalah selanjutnya adalah kapankah bisa ikut sidang skripsi? beberapa kelas dari cabang kampus lainnya sudah disidangkan dan kini mereka menanti wisuda. Ya, berkhusnudzon saja. Mungkin penantian sidang skripsi ini lantaran banyaknya teman-teman, bahkan satu bimbingan yang skripsinya belum selesai. Semoga Allah mudahkan. aamiin.

Skripsi itu sussaah yah ?

Siapa bilang skripsi itu susah? sebenarnya skripsi itu menyenangkan. Segala kisah jelek tentang sulitnya mengerjakan skripsi, pusing dan keselnya ngerjain revisi dari dosen itu sebenarnya HOAX bin bohong bin kibul. Buktinya banyak teman-teman yang bisa selesai skripsinya dengan baik di samping padatnya pekerjaan kantor, banyaknya santri binaan, keterbatasan literatur dsb. Yang paling utama adalah tekad yang kuadt untuk segera selesai dan siap hadapi tantangan yang lebih besar lagi. Ingat ucapan teman, bahwa skripsi saat ini adalah "prioritas utama dan lainnya itu sampingan". Membalik mindset, bahwa skripsi juga hal penting yang harus segera diselesaikan dan kesibukan yang lain hanyalah sampingan dan bumbu-bumbu saja. Ingatlah bahagiakanlah orang tua yang telah membiayai kuliah kalian. Jadi bagi teman-teman yang belum selesai dan atau yang mandek, yuk lanjutkan skripsinya.


*Sudah santai belum bahasa tulisannya?

2 comments:

Silahkan berkomentar dengan bijak, tapi jangan spam !