28 December 2009

Filled Under: ,

Zionis Yahudi Berlomba Tanami Pohon Ghorqod di Tanah Palestina

Pohon Ghorqod, tempat yahudi berlindungWashington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee

(AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.

Kepada Tom Dine, mantan Gubernur Negara Bagian California ini dengan serius berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani. ” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.

Presiden Reagan merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, di mana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelikal Amerika sering diadakan. Di masa Reagan-lah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.

Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Menurut keyakinan mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan mengalahkan Anti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.

Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam Injil Darby, para presiden Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari di mana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.

Kaum Zionis, apakah mereka yang berada di Tanah Palestina maupun yang tersebar di Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era millenium ketiga ini merupakan pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 911, di mana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era baru bagi keyakinan ini.

Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia.

Namun ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin dunia, namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah, dengan pohon ghorqod (nama latin: Nitraria retusa).

Ada sebuah hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini:

"Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi. " (HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu'lu' wa al-Marjan III/308)

Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, di mana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dipakai guna tempat persembunyian kaum Yahudi.

Proyek Internasional Ghorqod

Pohon Ghorqod, tempat yahudi berlindungTidak diketahui secara pasti kapan kaum Zionis-Israel menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod. Hanya saja, melalui website Jewish National Fund (www.jnf. Org), di bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate), disebutkan bahwa di Tanah Palestina telah ditanami sebanyak 240 juta batang pohon Ghorqod.

Uniknya, dengan serius dan profesional, kaum Zionis juga mengiklankan di dalam situs tersebut bahwa siapa saja bisa membeli pohon Ghorqod secara online dan kemudian menyumbangkannya ke Israel untuk ditanami di Tanah Palestina. Harga sebatang pohon tersebut sebesar US$18, dan barangsiapa yang membeli tiga batang seharga US$36 akan mendapat satu batang gratis.

Bukan itu saja, pengepakkannya pun pembeli bisa memilih dengan memakai plastik (dikenai tambahan biaya US$10 perbatang) atau dengan peti kayu (US$50 perbatang). Dan untuk waktu pengirimannya, pembeli bisa memilih antara yang super cepat (US$30 perbatang, dijamin sampai di Tanah Palestina hanya dalam waktu 2 hari), cepat (US$15 perbatang dengan waktu 3 hari), dan reguler (tidak disebutkan). Untuk keterangan lebih lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan internasional (888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang diterima sebagai pembayaran yang sah.

Pertanyaannya kemudian, adakah orang Indonesia yang sudah memesan pohon ini untuk ditanam di Tanah Palestina? (sumber eramuslim.com)

Berita ini sangat menarik bagi saya, sekaligus sebagai ibrah buat saya. Karena musuh-musuh Islam sendiri berusaha keras memahami Islam melalui Al-Qur'an dan Hadist. Selain untuk mencari kelemahan Islam, maupun untuk mencari tahu apa yang melemahkan mereka. Dalam hadist di atas tampaknya orang-orang yahudi telah menafsirkan dan menanggapinya secara serius. Bahkan menjadi program internasional, donasi internasional. Untuk meraih donasi dan simpati dunia, mereka menyembunyikan hal ini dalam kedok penghijauan. Walaupun sebenarnya adalah proyek cari selamat. Mungkin seperti kapal besi besar di film 2012. Sangat nampak ketakutan yang besar mereka terhadap Islam. Apalagi saat Islam bersatu dan tidak pecah. Untuk itu saya himbau kepada saudara-saudaraku Muslim sedunia, sudahlah jangan ada lagi perpecahan diantara kita. Beda pendapat itu biasa. Marilah kita bersatu dan beri kemenangan pada Islam !. (ARya)


8 comments:

  1. memang begitulah orang2 yahudi,, mereka mencoba masuk ke dalam untuk menghancurkan...
    seharusnya kita sebagai ummat islam mempelajari ilmu islam secara mendalam...

    betul begitu akhi...?!!

    ReplyDelete
  2. Setuju Arya, untuk menghadapi zionis Yahudi, tiada jalan lain, umat Islam harus kuat dan bersatu...

    ReplyDelete
  3. Makanya saya harap jangan ada lagi perpecahan dalam Islam hanya lantaran masalah khilafiah saja. Orang yahudi akan takut jika umat Islam bersatu. Mereka mengatakan indikator persatuan Islam antara lain adalah sholat shubuh yang seramai sholat jum'at dan sholat fardhu lainnya

    ReplyDelete
  4. setuju arya,..
    sebagai umat islam kita harus bersatu, agar yahudi tidak semena-mena..

    ReplyDelete
  5. makasih bwt informasi yg bagus ini..
    saya sudah lama mendengar ttg hal ini tp msh blm tw penjelasan yg lbh lengkap dan detail...
    setelah baca artikel ini, alhamdulillah akhirnya rasa penasaran saya terjawab ^^

    bolehkan saya copy artikel ini ke blog saya?
    sdh pasti saya tdk akan lupa mencantumkan sumber referensi saya ^^

    ReplyDelete
  6. @Rissa, alhamdulillah silahkan sebarkan. Jika saya pantau iklan mereka yang sebelumnya hanya 240juta pohon kini sudah 250juta

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan bijak, tapi jangan spam !