03 December 2009

Filled Under: ,

November Love Adventure - Kok Bisa Sih ?

Seperti biasanya bulan November selalu hujan dan kurang bersahabat bagi siapa saja. Walaupun begitu orang harus tetap berusaha mengalahkan keadaan yang tidak mengenakan ini. Orang harus tetap bekerja, pelajar dan mahasiswa harus tetap bersekolah.

Wajah Anas tidak henti-hentinya berpaling kedepan dan kebelakang. Seperti kipas angin gantung yang bergerak teratur tidak sabar ingin segera pulang. Memang hari ini rasanya waktu berjalan lebih cepat dari biasanya bahkan lebih cepat daripada sebuah jam dinding dengan baterai baru.

Satu demi satu soal ujian sudah ia jawab, walaupun ia tak yakin benar semua. Sebenarnya ada satu hal yang mengganggunya, yang menjadikannya begitu tergesa-gesa seperti ini. Anas masih memiliki sebuah pertanyaan yang menggantung jawabannya. Antara ya dan tidak, antara mau dan tidak antara terima atau tolak. Ia merasa sangat haus, haus sekali dengan jawaban pertanyaan yang diutarakannya 2 hari yang lalu pada Asma. Anas menyatakan cintanya pada Asma.

***
Aku keluar kelas lebih awal dari yang lain dan kutempatkan diriku di sisi kanan pintu masuk kampus. Aku tidak mau mengganggu arus keluar masuk mahasiswa lainnya. Dengan sabar kutunggu Asma. Sudah hampir 2 batang Djarum Black Mentol terhembus mengudara dan menjadi abu di depan bibirku yang kata orang cukup sensual.

Tapi aku pun masih bigung apa sebenarnya tujuanku mengatakan cinta pada Asma malam itu. Aku awalnya mengira akan punya banyak jawaban tentang itu. Tapi waktu sudah meninggalkanku lebih dari 2 minggu. Aku masih belum memiliki jawaban tentang itu. Bahkan aku memiliki satu pertanyaan ekstra (tapi bukan ekstra pedas). Apakah dia menerimaku, ataukah tidak. Sekali lagi atau mungkin berkali-kali, ini menggantung, sangat menggantung.

Dari ujung lorong terlihat Asma melangkah tergesa-gesa, ada apa ?.
"Asma !" panggilku setengah berteriak.
Asma menghentikan langkahnya, senyumnya mengembang penuh seluas bibirnya.
"Iya, kenapa ?"
"bagaimana kelanjutannya, kelanjutan waktu malam itu ?", "Bukankah kamu janji akan kasih jawaban ?"
"Oh itu. Nanti aja deh !"
"aduh jangan nanti-nati terus, kamu sudah janji sekarang"
"Oke, oke. Tapi, kok bisa sih ?" "Kita kan tidak pernah ngobrol, cuma saling sapa saja"
"Maaf, apa memang harus selalu ngobrol ?. Maaf bukan saya tidak mau ngobrol, tapi saya malu. Saya tidak punya keberanian untuk itu"
"Lantas kenapa kamu berani bilang cinta ?"
"Entah, aku sama sekali tidak tahu jawabannya,sekarang saya ingin kenal kamu lebih jauh"
"Anas, kamu bisa antar aku sebentar ?"
"Kemana ?"
"Ke Jatinegara aja"
"Ya udah, aku keluarin motor dulu ya !"

***
Matic merah melaju menyusuri jalan malam Jakarta yang saat itu habis hujan. "Waduh besok cuci motor deh". Anas masih terus mengira-ngira jawabannya dan kapan jawabannya. "Mungkin setelah sampai rumahnya". Matik merah Anas berhenti di sebuah gang sempit di kawasan Percetakan Negara.
"Anas, udah sampe sini aja !"
"Kok disini ? rumah kamu dimana"
"Udah makasih ya !" Asma sambil menelpon.
"Ya udah, besok ngobrol lagi ya !"

"Waduh kok jadi gini sih, jadi makin gantung ?. Kok malah aku jadi kayak tukang ojek ? anter-anterin orang" Anas menggerutu. "sudahlah mungkin belum saatnya" anas menenangkan diri.

***
Keesokan malamnya, Kampus 18.20.

"Asma !"
"Ya"
"gimana kelanjutannya ?"
"Nanti ya setelah ini "

Semua jadi makin menggantung bagi Anas dan tentunya makin membingungkan bagi pemuda kurus berjanggut itu. Mungkin rasanya lebih sulit dari belajar ilmu nahwu (tata bahasa arab). "Aku harus melakukan sesuatu, tapi apa ya ?" gumam Anas pelan. Ternyata Rizal yang duduk disampingnya dari tadi mendengarkan dan memberikan saran
"Nas, antum kasih puisi aja !, antum kan jago bikin puisi. Dulu malah antum bikinin ane puisi buat nembak si Luna".
"Oh iya, kenapa nggak kepikiran, makasih Zal". "Oh iya Zal !"
"Kenapa ?"
"Saya nggak bawa pulpen, pinjem dong !"
"Ya elah, cinta nggak modal"
"ada lagi Zal, kertasnya juga ya !"
"waduh antum payah banget"

Anas mulai melukiskan pulpen hitam yang ia pinjam dari Rizal di atas kertas dengan keningnya berkerut-kerut tanda sedang berpikir keras. Tidak kalah senyumnya pun kembang kempis, bahkan sampe kelebaran.

***
Mahasiswa telah keluar kelas, mereka tampak sangat terburu-buru ingin segera pulang. Ya mungkin itulah mahasiswa kelas malam, mahasiswa yang belajar dengan sisa tenaga mereka.

Asma hampir saja sampai di pintu utama kampus sebelum Anas memanggil.
"Asma !"
"Ya, kenapa lagi ?"
"Aku mau kamu jangan menghindar lagi, aku minta waktu kamu sebentar aja. Aku mau kepastian, aku mau jawaban kamu. Karena aku cinta sama kamu. Aku punya puisi aku tulis buat kamu, ini gambaran perasaanku"
"Ya aku dengerin deh"
"Tapi panjang, gak apa-apa kan ?"
"yups"
"Allah ...
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir

Allah ...
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta Sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi

Allah ...
Jika aku mesti mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu

Allah ...
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu
Agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu

Allah ...
Ketika aku berucap ,Aku cinta padamu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut pada-Mu
Agar aku tak jatuh cinta dalam cinta yang bukan karena-Mu

Sebagaimana orang bijak berucap ...
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang Kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya"

"Asma, aku cuma mau cintaku itu dari dan karena Allah. Aku gak mau minta dan mengharap kamu mau, karena sekali lagi hanya Allah tempat segala pinta dan harap. Akupun gak mau memaksamu, agar kamu cinta, tapi ini kesungguhanku. Ini mungkin adalah pertanyaan terakhirku tentang hal ini. Aku tidak mau selamanya menggantung !. Aku mau jawaban iya atau tidak dan kenapa. Agar aku tau nilai diriku, agar aku dapat bermuhasabah. Saat ini aku ikhlas apapun keteranganmu, kuserahkan semua padan-Nya yang menggenggam hatiku. Asma Tolong jawabannya !"

"Ok, aku sangat menghargai perjuangan kamu. Jujur aku sebenarnya juga suka sama kamu. Aku suka pribadi kamu, kamu itu apa adanya. Aku suka perjuangan kamu, aku lihat kamu sangat konsisten dengan aktivitas dakwahmu, aku suka keterangan-keteranganmu tentang cintamu padaku. Tapi aku merasa tidak pantas"

"Insya Allah kamu pantas kok, saya tau kamu dan saya yakin kamu adalah muslimah yang baik. Tidak pantas kenapa ?"

"Anas, aku ini dari kalangan bawah. Sedang kamu orang yang berkecukupan. Aku takut apa kata orang nanti terhadap kita dan aku juga khawatir mengganggu dan memecah konsentrasi aktivitas dakwahmu. Dan aku juga tidak mau orang berpikir aku cewek matre, yang suka kamu karena hartamu"

"Kok bisa sih kamu berpikir begitu ?.Asma ingat takutlah hanya kepada Allah. Aku tidak pernah memandang harta ataupun kecantikanmu. Karena semua manusia di hadapan Allah adalah sama. Harta akan habis dan wajah akan menjadi tua semuanya akan hilang seiring waktu, tapi iman kepada Allah tidak akan hilang sampai kapanpun dan akan menyelamatkan kita. Masalah aktifitasku, aku yakin kamu malah akan menguatkanku. Sekarang aku mau kamu tidak usah merisaukan apa kata orang, bahkan apa kata dunia tentang kita. Tapi kita harus mencari tau apa kata Allah tentang kita"

"Asma aku, mau cinta yang Islami. Saya mau cinta yang karena Allah. Jika saat ini kamu mengatakan menerimaku. Insya Allah aku akan datang minggu depan dengan keluargaku untuk meng-khitbahmu. Aku mau kamu jadi istriku, jadi ibu dari anak-anakku, jadi ratu di istanaku, jadi awak di bahteraku."

"Anas, baiklah aku mau menerima kamu. Saya bahagia mendengan penuturanmu, tapi soal lamaranmu. Aku akan mendiskusikannya dulu dengan keluargaku"
"Alhamdulillah, terima kasih asma ! aku akan sangat senang menunggu jawaban keluargamu"

"Asma sekarang sudah jam 9 malam dan agak gerimis kebetulan hari ini aku bawa mobil, bagaimana jika kamu saya antar pulang"
"Aduh, makasih banget ya Nas"

Blazer hitam Anas melaju membelah jalan hujan di malam Jakarta. Semilir angin berhembus seraya mendendangkan "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (QS Maryam: 96)".
********

Saya sangat mempercayai selalu ada maksud baik dibalik musibah yang ditimpakan kepada diri saya. Semuanya begitu jelas, penuh makna dan begitu indah. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat menggantikan keindahan dan romantisme cinta kepada Allah. Tiada yang lebih indah dari cinta kepada-Nya. Simak sajak puisi dari Dr. 'Aidh Al Qarni.

Kuingat Engkau saat alam begitu gelap
gilita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang
dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah

Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf
Kekudusan-Mu tetap meliputi seluruh arwah
Engkau tetap yang Maha Agung, sedang semua makna
akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabbku

12 comments:

  1. Wah2.. perjuangan yang yang tak sia-sia....

    lagian cinta itu buta... jadi tidak mengenal ras, derajat, umur, dan harta...

    cinta patut diperjuangkan sebisa mungkin, dan jangan menyerah begitu saja....

    hehehee.... btw keren bgt puisinya....

    ReplyDelete
  2. bagus banget arya...tulisannya apik, mengalir begitu saja...
    nulis lagi ya...
    salam.

    ReplyDelete
  3. semoga mendapat ridho-Nya. amiinnn.

    ReplyDelete
  4. Bagus banget Arya. Seperti air, mengalir dan menyejukkan dibaca. Cinta memang harus diperjuangkan, hasil adalah keputusan Allah.

    Penggemar kambing maksudnya hewannya atau menu masakan dari kambing? Kalau yg terakhir, kalo lagi lewat Cibubur, boleh dong mampir ke usaha keluarga Warung Sate Abah Haji, posisi di seberang Pom Bensin Citra Grand (kemarin Pak Anis Baswedan mampir lho, Alhamdulillah).

    Maaf jadi agak spam nih, mohon maklum...

    ReplyDelete
  5. Puisi nya aku suka, Cinta butuh modal .... senyuman ... perhatian ... dan kasih sayang!

    ReplyDelete
  6. kunjungan perdana
    salam hangat selalu

    ReplyDelete
  7. NIce blog brow, lanjutkan postingannya

    ReplyDelete
  8. Berkunjung pagi penuh senyuman sambil nyenggol nyengol

    ReplyDelete
  9. subhanallah..
    bahagia sekali menjadi wanita tersebut..
    mendapatkan seorang ikhwan yg bnar2 tulus mencintainya..
    memang untuk mendapatkan yg kita inginkan di butuhkan perjuangan dan pembuktian akan kesungguhan kita...

    begus sekali ceritanya...
    lanjutkan!!! ^_^

    ReplyDelete
  10. hai sob aku suka postingan ini,
    oiya aku dah follow d blog kamu, jangan lupa follow d blog aku juga ya :)

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan bijak, tapi jangan spam !