22 November 2012

Filled Under:

Kekalahan Israel dan Kisah Pasukan Gajah Raja Abrahah

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar , Segala Puji bagi Allah azza wa jalla yang telah memenangkan Islam di atas segalanya.

Langit Gaza kembali bergema semalam, bukan lantaran lain hal melainkan pekikan takbir yang membahana, ribuan orang turun ke jalan mengumandangkan takbir kemenangan. Sebuah ekspresi syukur dan kegembiraan atas nikmat kemenangan “intifada” perlawanan terhadap musuh zonis-Israel laknatullah.

Allah kembali membuktikan, bahwa Janji-Nya benar dan pasti terjadi. Sebagaimana yang telah difirmankan-Nya : "Perangilah mereka niscaya Allah akan mengazab mereka melalui tangan kalian, menghinakan mereka, memenangkan kalian atas mereka dan menyembuhkan (kemarahan dalam) dada kaum yang beriman." (QS. At-Taubah : 14)

Israel terpaksa harus menelan “pil pahit” atas kesombongan dan kejahatan yang telah mereka lakukan, yang mengakibatkan mereka terpaksa harus mengangkat bendera putih tanda menyerah kepada kepada pihak Mujahidin. Mereka begitu menganggap remeh kekuasaan Allah, menganggap lemah kekuatan saudara-saudara kita yang berjuang di Palestina. Mereka mengatakan bahwa sistem “Iron Dome” atau “Kubah Besi” yang mereka kembangkan sangat canggih dan dapat mencegah roket dan rudal-rudal mujahidin sebelum sampai ke sasaran di Israel. Namun kenyataannya berbeda, data dari angkatan perang Zionis Israel justru menunjukkan bahwa kemampuan “Iron Dome” yang dibanggakan itu tidak sampai 50 persen.

Lucunya dalam sebuah kesempatan, pemerintah Zionis – Israel yang sebenarnya bermaksud untuk mempertontonkan kehebatan sistem “Iron Dome” (secara live) terpaksa harus malu karena nyatanya sistem yang mereka banggakan itu tidak mampu menangkal roket-roket mujahidin yang menghujaninya, dimana dalam siaran itu juga turut tertangkap kamera sebuah roket yang meledak di kawasan pemukiman Israel.

Tidak hanya itu, Brigade Izuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, menegaskan bahwa operasi militer balasan yang mereka namakan hijaratus sijjil  (shalestone – inggris) atau operasi serangan roket batu – batu sijjil menang atas ‘amudus sahaab (operasi militer zionis Israel pilar awan/The Pillars of Deffense). Dijelaskan juga dalam operasi ini mujahidin telah “menghujani” dan menembakkan 1573 roket dan mortar ke berbagai target seperti basis militer, pesawat tempur, kapal perang dan kendaraan-kendaraan militer Zionis – Israel.


Kisah Raja Abrahah dan Pasukan Gajahnya
Nama operasi balasan yang dilancarkan Brigade Al-Qassam “hijaratus sijjil” dan kekalahan telak yang dialami oleh Zionis-Israel tentu mengingatkan kita pada sebuah kisah yang ada pada Al-Qur’an Surat Al-Fil [105]. Kisah tentang raja Abrahah, seorang raja Kristen dan pasukan gajahnya yang menyerang mekkah untuk menghancurkan Ka’bah lantaran ingin membangun sebuah pusat peribadatan (katedral) yang megah menggantikan Ka’bah di San’a.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
[1] Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? [2] Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?, [3] Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, [4] yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, [5] lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Ka’bah adalah rumah Allah, kiblat kita umat Islam yang telah dibangun dengan susah payah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Jangankan menyentuh Ka’bah, mendekatpun Allah swt tidak izinkan bagi Abrahah dan bala tentaranya. Dikisahkan tiba-tiba dari arah laut datang sekawanan burung yang terbang menaungi dan berputar-putar di atas kota Mekkah. Jumlahnya yang begitu banyak sehingga membuat langit seakan berawankan burung-burung.

Itulah Burung Ababil yang dikirim oleh Allah SWT, dengan tiga buah batu yang dicengkeram pada kaki dan paruhnya. Batu-batu yang dilemparkan burung Ababil itu bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat panas dan membara yang membuat pasukan abrahah menjerit kesakitan karena merakan panas yang menyengat ke sampai ke tulang mereka. Sampai-sampai diperumpamakan hancurnya pasukan abrahah seperti ulat yang dimakan daun.

Pasukan gajah Abrahah benar-benar tidak dapat mengelak. Batu-batu itu seolah turun dari langit menghujani mereka tanpa henti dan mengikuti kemanapun mereka berlari. Satu-persatu pasukan abrahah pun tewas dalam keadaan hangus terbakar. Beberapa tentara yang belum terkena lontara batu segera berlarian menyelamatkan diri meninggalkan Kota  Suci Mekkah. Mereka mulai menyadari bahwa Ka’bah mempunyai Pemilik yang akan melindunginya, yaitu Allah SWT.


Janji Allah itu Benar dan Pasti Datangnya
Saudaraku, sungguh janji Allah itu benar dan pasti datangnya. Sebagaimana firman Allah swt: “Barang siapa yang beriman dan bertaqwa, maka yakinlah dengan janji-janji Allah Swt. Dia akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang beriman. Dan percayalah, janji-Nya pasti benar. Dia tak akan pernah mengingkari janji-janji-Nya.”

Ingatlah ketika suatu kaum bertanya kepada Rasul-Nya: “Kapankah datang pertolongan Allah?” Maka katakanlah: “Sesungguhnya pertolongan itu dekat”. (QS. Al Baqarah: 214).

Allah akan memenangkan Islam di atas segalanya. Begitu mudah bagi Allah untuk memenangkan muslimin dari orang-orang kafir, meskipun mereka kuat dan banyak jumlahnya serta memiliki persenjataan yang lebih canggih. Maka, janganlah pernah takut dan merasa lemah !

Allah swt berfirman:
Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.” (QS. Muhammad: 35)

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka . Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan , sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (An Nisa: 104)

“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al Hajj:28)

“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perang Badr, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah, karena itu bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mensyukuri-Nya.” (QS. Ali Imran:123).

Maka, nikmat kemenangan yang diperoleh oleh saudara-saudara kita di Palestina haruslah disadari dengan penuh keimanan dan ketakwaan sebagai bentuk pembelaan dan pertolongan Allah, serta dapat menjadi pelajaran bagi kita bahwa janji Allah itu benar dan pasti.

Mohonlah pertolongan pada Allah dan bersabarlah. Satukan barisan !. Jangan tertipu oleh dunia, jangan biarkan kita terlena dan lalai oleh dunia. Dan janganlah juga waktu kita tersita hanya pada perdebatan masalah yang furu’ (cabang), sehingga kita melupakan saudara-saudara kita yang tertindas dan terjajah di negerinya sendiri oleh musuh-musuh Islam.

Berbuat dan bantulah saudara-saudara kita di negeri-negeri terjajah ! Bantulah sesuai dengan apa yang kita bisa bantu.

Optimislah !
Percayalah, Janji Allah itu benar dan pasti datangnya…
Percayalah, karena harapan itu masih ada

Bakda dhuzurku di Sarang Advokat,….

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak, tapi jangan spam !